Minggu, 11 Oktober 2009

Mengapa perusahaan besar dan pemerintah mulai melirik Software OpenSource?

      Sepertinya di zaman yang sudah global ini menggunakan software open source bukanlah suatu yang tabu lagi karena kebanyakan orang-orang sudah beralih ke sistem ini dikarenakan orang-orang sudah mulai resah dengan adanya virus da pembajakan software yang mualai menggerogoti para pengguna komputer, laptop, notebook,HP(handphone), bahkan falshdisk pun bisa terserang oleh adanya virus yang membuat pekerjaan kita menjadi terhambat itu dkarenakan sistem yang hanya 1 atau kode dari sistem tersebut tidak bisa dimodifikasi maupun dikembangkan makanya orang kena virus karena hanya 1 pembuat sistem tersebut n hacker bisa mengetahui keynya.
        Untungnya ada orang cerdas dan baik hati yang mau membantu orang-orang yang tidak punya uang untuk membeli sistem open source untuk tetap bisa menggunakan sistem komputer dengan aman tanpa takut lagi dihantui oleh virus-virus mapun hacker, bahkan pemerintah ataupun perusahaan sudah menggunakan sistem open source ini dikarenakan selain sistem yang terpercaya murah juga penghematan besar-besaran terhadap penggunanya.
     Mari kita lihat sisi keunggulan dari pihak pengguna antara perusahaan dan pemerintahan

Keuntungan menggunakan software open source bagi pemerintahan  :
                  
Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) menilai penggunaan peranti lunak sumber terbuka (open source software/OSS) meningkat pesat dibandingkan dengan kondisi pada 3 tahun lalu karena adanya dukungan dari instansi pemerintah.

Wakil Ketua AOSI Rusmanto Maryanto mengatakan dukungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara melalui surat edaran kepada pemerintah daerah guna menggunakan open source membuat beberapa pemda menggunakan peranti lunak sumber terbuka.

“Sekarang [penggunaan OSS] sudah meningkat dibandingkan dengan 3 tahun lalu, terutama pemerintah pusat dan pemda yang sudah menggunakan software legal dan open source,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Dia mencontohkan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sudah mulai menggunakan open source. Menurut dia, dengan banyaknya sweeping [penyisiran] software ilegal oleh pihak yang berwajib, mendorong penggunaan software melalui open source.

Selain itu, paparnya, mulai banyaknya buku-buku tentang panduan OSS juga mendorong penggunaan peranti lunak melalui sumber terbuka, tanpa harus membeli software berlisensi.

Selain Kementerian PAN, menurut Rusmanto, Kementerian Ristek dan Kementerian Kominfo juga mendorong penggunaan software open source.

Dia menilai anggaran pemerintah untuk pengembangan OSS di dalam negeri sangat fleksibel, karena bergantung pada tiap-tiap instansi.

“Jika anggaran instansi pemerintah yang akan digunakan untuk membeli software berlisensi dipindakan untuk menggunakan OSS, akan lebih irit," ujarnya.

Menurut dia, keuntungan lain dalam penggunaan software sumber terbuka akan mendukung pengembangan industri peranti lunak di dalam negeri.

Keuntungan menggunakan software open source bagi perusahaan :
                     Produk open source dianggap selalu membawa keuntungan, khususnya oleh para promotor dari gerakan open source ini. Di sini lain, para anti-open source menunjukkan kerugian atau kelemahan dari open source. Mari kita kaji beberap keuntungan dan kekurangan open source diliohat dari sisi pengguna perusahaan.

Keuntungan

Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek
       Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software development. Proyek open source biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh, pengembangan server web Apachemenarik ribuan orang untuk ikut mengembangan dan memantau.

Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
     Karena jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan untuk mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
"Given enough eyeballs, all bugs are shallow. (Linus Torvalds)” 

Kualitas hasil lebih terjamin
     Karena banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih baik. Sebagai contoh, Apache merupakan produk web server open source yang paling banyak digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya produk open source dikembangkan oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang dikembangkan oleh individual saja.

Lebih aman (secure). 
     Dikarenakan sifatnya yang terbuka, maka produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public secrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang security. Secara umum memang open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terjadi secara otomatis. Hal ini tercapai bila security by obscurity bukan menjadi tujuan utamanya. (Lihat bagian Referensi, artikel Peter Neumann)
Hemat biaya
     Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji. Biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, seperti misalnya membeli server untuk hosting web.

Tidak mengulangi development.
     Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanya source code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmer untuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun pada kenyataannya tetap banyak pengulangan. Lihat situs Freshmeat.net untuk mengetahui banyaknya produk yang memberikan solusi yang sama.

Kekurangan

Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
      Salah satu keuntungan utama dari gerakan open source adalah adanya ketersediaan source code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti source code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja. Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang proprietary dan tertutup.

Tidak adanya proteksi terhadap HaKI
      Kebanyakan orang masih menganggap bahwa source code merupkan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang terbuka, open source dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.